PELUANG BESAR BISNIS MAKANAN

Apa yang ada di benak anda ketika sedang menikmati makanan yang lezat? Kalo kita hanya berpikir ”Saya bakal makan sebanyak-banyaknya atau keburu tidak kebagian”, kita mungkin termasuk manusia yang tidak berbakat menjadi orang kaya! Tapi kalau kita sempat berpikir ”apa yang bisa saya lakukan dengan komoditas ini?”, mungkin kita memang punya insting bisnis yang cukup tajam dan layak disebut sebagai calon konglomerat Indonesia.

Lihat di sekeliling kita, dari angkringan sampai restoran, dari catering sampai berbagai perusahaan bonafide di Indonesia, semua berbicara tentang bisnis makanan. Entah bisnis kecil-kecilan atau bahkan sampai bisnis multinasional. So, what does it mean? Artinya bisnis makanan mempunyai peluang besar untuk dijalankan. Bisnis makanan baru akan mati bila manusia tidak butuh makan lagi, dengan kata lain bisnis makanan baru akan berhenti bila robot-robot sudah menguasai bumi menggantikan manusia menjadi khalifah di dunia ini!

Bila dilihat dari sisi enterpreneurship, bisnis makanan termasuk bisnis yang sangat mudah dijalankan dan pengelolaannya sederhana. Start up cost nya pun tidak besar,  cashflow cepat, serta biasanya menggunakan sistem tunai, sehingga tingkat pengembalian modalnya juga yang tinggi. Dengan demikian keuntungan akan didapat dengan cepat pula.

Jadi tunggu apalagi untuk menjalankan bisnis ini? Semua ilmu yang telah kita dapat di perkuliahan Jurusan Ilmu dan Teknolgi Pangan sangat mendukung dan applicable untuk mendirikan sebuah bisnis makanan. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah kejelian melihat peluang serta kemauan dan keberanian untuk melangkah. Pertanyaan umum dari orang-orang yang akan menjalankan bisnis adalah “Lalu, modalnya dari mana?”. Sedikit bocoran dari saja, bagi anda yang masih mahasiswa, rajin-rajinlah membuat proposal. Begitu banyak event lomba membuat proposal bussines plan seperti Program Kreativitas Mahasiswa yang rutin diselenggarakan DIKTI. Gunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan modal sedikit demi sedikit. Menurut pengalaman, cukup dengan modal 3 juta saja, kamu sudah bakal bisa mendirikan industri makanan kecil-kecilan yang mampu mempekerjakan 3 orang karyawan .

Sebuah kebanggaan tersendiri ketika para alumnus Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UNS memulai usaha dari nol dan berkembang menjadi pengusaha sukses. Ini bukan mimpi di siang bolong. Simak saja perjalanan hidup para pengusaha sukses, kebanyakan dari mereka merintis usaha dan mengasah kemampuannya sejak di bangku kuliah. Mulailah  bisnis ini mulai dari yang kecil, maka suatu saat bisnis kamu akan menjadi besar. Warung Spesial Sambal, Waroeng Steak, atau Kebab Turki Baba Rafi yang gerobak kuningnya merajalela di mana-mana itu adalah sedikit di antaranya. Mereka memulai usaha ketika mereka masih mahasiswa. Dan sekarang bisnis mereka sudah berkembang pesat dan mampu menghidupi ratusan karyawan. Bahkan pemilik Kebab Turki Baba Rafi pernah mendapat penghargaan dari majalah Forbes sebagai pengusaha muda paling sukses pada saat beliau berumur 24 tahun. Keren kan? Tapi harus tetap diingat, sesuatu yang besar pasti berawal dari yang kecil. Tak akan bisa berlari seseorang, sebelum dia mulai berani untuk merangkak dan jatuh terlebih dahulu.

Yang patut dicermati adalah, pemilik Warung Spesial Sambal atau Kebab Turki Baba Rafi bukanlah mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan! Artinya keilmuan tentang pengolahan makanan tidak terlalu banyak dibanding kita. Namun mereka mempunyai kejelian, kemauan, dan keberanian untuk melangkah. Dan mereka berani memulai usaha ketika mereka masih mahasiswa. Lalu, masih nunggu apa lagi? Mumpung anda masih mahasiswa, mulailah bisnis makanan dengan kelebihan ilmu yang kita miliki. HIDUP MAHASISWA INDONESIA !

🙂