D3 THP GOES TO MALANG

Mengantarkan para mahasiswa field trip (dikenal pula dengan istilah study tour atau factory visit) selalu mengingatkan kembali akan memori-memori ketika saya menempuh studi dahulu. Entah itu, SMP, SMA, atau pun kuliah. Menempuh perjalanan bersama banyak teman merupakan salah satu hal yang paling menyenangkan. Dan saat ini, saya hanya dapat menikmati keceriaan mahasiswa saya ketika mereka bercanda tawa atau berbuat gila. Ya saya hanya bisa menontonnya saja, tanpa bisa melebur dengan mereka. Tentu saja, dengan status saya sebagai dosen pendamping, saya harus menjaga martabat diri dan institusi. Bagaimana jadinya kalau saya menunjukkan perlaku saya waktu muda dulu, mungkin kredibilitas dan reputasi saya sebagai dosen bisa runtuh seketika. Haha….

Kali ini, bersama Pak Edhi Nurhartadi, saya mengawal para mahasiswa menuju kota apel, Malang. Tetapi perjalanan kami dimulai dari Kota Pasuruan menuju Pabrik Coca-Cola. Tentu di sana para mahasiswa diharuskan mempelajari proses produksi minuman di perusahaan itu. Tidak terlalu jelas memang, tetapi setidaknya mahasiswa dapat mempunyai gambaran tentang proses produksi produk minuman pada perusahaan besar dengan sistem yang serba otomatis. Setalah dari Coca-Cola, kunjungan selanjutnya adalah Malang. Di Kota ini ada dua perusahaan (mungkin lebih tepat jika disebut home industry yang dikunjungi. Yang pertama adalah perusahaan yang mengolah produk berbasis apel, dan yang kedua adalah perusahaan yang mengolah berbagai produk dari tanaman obat. Jelas, kedua perusahaan tersebut tidak sebesar dan sehebat Coca-Cola. Tetapi justru dari perusahaan kecil ini para mahasiswa mendapatkan pelajaran yang jauh lebih banyak. Tidak hanya mengenai proses produksi pangan saja, tetapi tentang materi kewirausahaan pun tidak lupa diselipkan para pemilik usaha. Bahkan saya dapat mengatakan bahwa penjelasan proses produksi pada kedua perusahaan tersebut lebih jelas dibandingkan ketika di Coca-Cola. Hal ini dapat dimengerti, sebab perusahaan sebesar Coca-cola pasti mempunyai rahasia perusahaan (misalnya formulasi produk) yang tidak boleh diketahui khalayak umum, sedangkan untuk home industry tidak terlalu banyak rahasia perusahaan yang disembunyikan.

Selain mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan pangan dan minuman, para mahasiswa juga menyempatkan diri untuk berwisata. Batu Night Spectacular (BNS) di Kota Batu merupakan salah satu objek menarik yang kami kunjungi. Dan menjelang pulang ke Solo, kami pun sempat singgah di acara tahunan di Malang, yaitu  Festival Malang Kembali  atau yang lebih dikenal dengan Festival Malang Tempo Doeloe (MTD) yang  digelar  di kawasan ijen kota Malang. Saya sangat memaklumi jika para mahasiswa menikmati sesi wisata ini. Tapi ingat, nama kegiatan ini adalah study tour bukan tour study, sehingga study-nya harus tetap lebih dikedepankan dibandingkan tour-nya. Awas saja kalau mereka tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ketika ujian lisan nanti!

🙂